DREAMERS.ID - Industri pariwisata yang aktif dan terkenal memang membuat wajah sebuah negara dikenal. Namun tidak hanya memberikan dampak positif, bertambahnya pengunjung masuk ke satu negara dan perkembangannya ternyata juga memberikan dampak negatif.
Termasuk dari negara yang jadi salah satu destinasi favorit wisatawan Indonesia, Korea Selatan. Melansir CNN, Director Tourism Business Division Seoul City, Je Seong Oh mengungkapkan, jika masyarakatnya terutama di ibu kota Seoul bereaksi sangat cepat terhadap globalisasi.
“Kami merasa kalau penduduk di sini sangat terbuka menyambut segala sesuatu yang berasal dari luar, terutama kedatangan wisatawan asing,” kata Seong Oh.
Meski begitu, pihaknya mengaku ada beberapa kawasan yang tetap dijaga kelestariannya oleh pemerintah. Karena tak bisa dipungkiri, wisatawan yang datang juga kerap melakukan kegaduhan di tempat-tempat wisata yang identik dengan ketenangan.
Baca juga: Bekas Kediaman Presiden Korsel Cheong Wa Dae Semakin Ramai Dikunjungi Wisatawan
Contohnya adalah kawasan terkenal Desa Bukchon Hanok yang banyak ditemui larangan untuk tidak berisik dan kegaduhan. Jika ada yang melanggar aturan, pemerintah akan memberlakukan hukum yang berlaku di negeri ginseng itu."Ada tempat-tempat dengan penerapan aturan wisatawan di Myeongdong dan Dongdaemun demi ketentraman publik. Selain itu, ada sekitar 100 kebijakan bagi para wisatawan, sebagai usaha mengurangi tindak kriminalitas.” Lanjut Seong Oh. "Pada dasarnya, setiap wisatawan yang tidak taat hukum akan diperlakukan dengan hukum yang sama seperti penduduk negara,"
Meski begitu, respon juga datang dari kedua belah pihak. Jika wisatawan mengalami keluhan, pemerintah Korsel pun amat terbuka dengan kritikan via Tourist Complaint Center. Selain itu, diadakan pula kampanye ‘A Smile Campaign' dan ‘Tourist Welcoming Week' untuk membuat nyaman wisatawan.
(rei)