DREAMERS.ID - Satu lagi vaksin virus COVID-19 yang mendapatkan izin pakai dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia, yakni vaksin Cansino yang disebut hanya cukup sekali suntikan.
Vaksin Cansino atau Convidecia adalah vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi yang berasal dari China, Cansino Biological Inc dan Beijing Institute of Biotechnology. Efikasi atau kemanjuran vaksin CanSino disebut dapat memberikan perlindungan sekitar 65-69 persen, dalam satu suntikan dan satu dosis.
Berikut fakta-fakta vaksin Cansino, dilansir dari Detik Health.
1. Teknologi
Vaksin Cansino dikembangkan dengan teknologi non replicating viral vector atau dikenal juga dengan vektor Adenovirus (Ad5), mirip dengan vaksin AstraZeneca. Vaksin COVID-19 besutan farmasi China ini didaftarkan PT Bio Farma sebagai pemegang izin EUA yang bertanggung jawab terkait kemanan, mutu, hingga khasiat vaksin di Indonesia.
2. Efikasi
Hanya dengan sekali suntik, vaksin Cansino efektif mencegah gejala ringan hingga sedang akibat COVID-19 mencapai 65 persen. Sementara untuk kasus parah COVID-19, vaksin Cansino terbukti 90,1 persen efektif, berdasarkan analisis hasil akhir studi Februari lalu.
Dikutip dari Bloomberg, meskipun data vaksin Cansino sekilas tampak lebih rendah daripada vaksin COVID-19 lainnya seperti Pfizer hingga Moderna, perlu diingat vaksin ini diberikan dalam satu dosis.
3. Untuk 18 tahun ke atas
Vaksin Cansino baru bisa diberikan untuk usia 18 tahun ke atas. Pemberian sekali suntikan atau dosis tunggal sebanyak 0,5 ml secara intramuskular.
4. Efek samping
Baca juga: Kasus Baru Diprediksi Capai 170 Ribu, Korsel Luncurkan Vaksin Dosis Keempat COVID-19
Efek samping atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) vaksin Cansino yang banyak terjadi adalah reaksi lokal seperti nyeri di tempat suntikan, kemerahan, dan pembengkakan.Namun, beberapa lainnya melaporkan reaksi efek samping sistemik seperti sakit kepala lelah, nyeri otot, mengantuk, mual, muntah, demam serta diare.
5. Kelebihan Vaksin Cansino
Dibandingkan vaksin Moderna dan Pfizer yang memerlukan penyimpanan dengan suhu super dingin, vaksin Cansino lebih mudah disimpan. BPOM mengungkap vaksin Cansino perlu disimpan dalam suhu khusus di 2-8 derajat Celcius.
Ditambah lagi, vaksin COVID-19 satu dosis memudahkan proses pelaksanaan vaksinasi khususnya bagi negara-negara berkembang yang masih kesulitan meningkatkan cakupan vaksinasi dosis kedua.
"Satu vaksin, satu kunjungan dan logistik yang lebih murah, itulah kelebihan Cansino," kata penasehat kesehatan Pakistan, Sultan, dalam wawancara Bloomberg Februari lalu.
Hasil studi akhir vaksin Cansino yang melibatkan lebih dari 300 ribu relawan memang memiliki efikasi sedikit berbeda dibandingkan vaksin besutan China lainnya. Misalnya, Sinovac dengan efikasi 50,38 persen dan vaksin Sinopharm dengan efikasi 78 persen.
6. Hasil booster memakai Cansino
Dikutip dari NikkeiAsia, orang yang sudah divaksinasi lengkap ditambah vaksin booster Cansino memiliki antibodi lebih kuat ketimbang mereka yang menerima booster vaksin Sinovac.
Studi menggabungkan dosis vaksin COVID-19 Sinovac dengan Cansino di China menunjukkan antibodi dengan booster vaksin Cansino melonjak rata-rata 78 kali lipat pasca dua minggu divaksinasi, demikian penjelasan sebuah makalah per Senin kemarin sebelum peer review.
(rzlth)