home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda

Jangan Asal, Ini Obat yang Harus Dihindari Saat Isoman COVID-19

Jumat, 20 Agustus 2021 13:15 by rizaluthfiah | 5454 hits
Jangan Asal, Ini Obat yang Harus Dihindari Saat Isoman COVID-19
Image Source : Klikdokter

DREAMERS.ID - Banyak pasien Covid-19 yang bergejala ringan menjalanin isolasi mandiri di rumah karena ketersediaan fasilitas rumah sakit yang menipis. Sehingga biasanya akan  mencari informasi sendiri tentang obat yang harus diminum.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, ada beberapa obat-obatan yang tidak boleh atau harus dihindari selama menjalankan isoman. WHO juga menyatakan, dalam keadaan apa pun saat sakit, instruksi tenaga kesehatan pasien harus diikuti dengan tepat.

"Jangan asal inisiatif mengonsumsi obat tanpa basis bukti ilmiah, dan hanya karena pernah mendengarnya dari omongan tetangga, netizen di media sosial, ataupun broadcast di grup-grup WhatsApp," pesan WHO.

Berikut jenis obat yang harus dihindari selama isoman, melansir Detik.

1. Antibiotik Tanpa Resep Dokter

WHO mengingatkan untuk tidak melakukan pengobatan sendiri dengan antibiotik. Diketahui, antibiotik tidak berdampak pada virus, termasuk COVID-19. Adapun dokter akan meresepkan antibiotik biasanya diberikan oleh dokter hanya ketika pasien COVID-19 memiliki gejala yang disebabkan infeksi bakteri.

2. Steroid

Steroid perlu dihindari ketika melakukan pengobatan sendiri tanpa pengawasan tenaga kesehatan. Adapun penggunaan steroid yang berlebihan dapat berdampak serius dan mengancam nyawa, termasuk infeksi mukormikosis (jamur hitam).

3. Hidroksiklorokuin

Obat berikutnya yang harus dihindari pasien COVID-19 adalah hidroksiklorokuin. Hidroksiklorokuin adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati penyakit malaria. Ini berarti, obat tersebut bukan termasuk ke dalam terapi COVID-19 bagi pasien isoman.

4. Lopinavir

Seperti hidroksiklorokuin, lopinavir juga tak termasuk ke dalam jenis obat terapi COVID-19. Lopinavir adalah kombinasi obat antivirus yang digunakan sebagai pengobatan pendukung infeksi HIV. Lopinavir menjadi obat yang dipakai sebagai bagian dari terapi antiretroviral (ART) bagi penderita HIV.

5. Ivermectin 

Ivermectin merupakan obat keras yang tidak boleh dibeli dengan tanpa resep dokter. Diketahui, ivermectin juga tidak bisa diperjualbelikan tanpa distribusi obat yang baik. Badan POM menegaskan, penggunaan Ivermectin saat ini hanya untuk cacingan dan infeksi cacingan.

6. Remdesivir

WHO saat ini belum merekomendasikan penggunaan remdesivir pada pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit. Alasannya adalah WHO belum menemukan bukti cukup kuat manfaat bagi pasien COVID-19 apa pun tingkat keparahannya.

(rzlth)

Komentar
  • HOT !
    Danielle NewJeans telah ditunjuk sebagai global ambassador baru untuk merek fashion mewah Prancis Celine....
  • HOT !
    Ten menghadiri acara Paris Fashion Week untuk SAINT LAURENT MEN'S WINTER 24 SHOW yang diadakan di Bourse de Commerce di Paris, Prancis pada tanggal 5 Maret....
  • HOT !
    DREAMERS RADIO kembali mengadakan ‘DJ HUNT’, sebuah ajang audisi untuk mencari DJ atau penyiar radio berbakat di Indonesia! DJ HUNT 2024 gelombang pertama telah diselenggarakan pada 17 Februari lalu di Boxies 123 Mall di Bogor....

BERITA PILIHAN

FAN FICTION
OF THE WEEK
Writer : KaptenJe
Cast : •Je (aku) • Tata •Yossy •All member EXO

BERITA POPULER

 
 
 
^
close(x)