DREAMERS.ID - Kawasan Myeongdong di Seoul, Korea Selatan yang terkenal sebagai pusat perbelanjaan paling sibuk dan ramai dikunjungi wisatawan asing, kini bagaikan sudut kota yang lumpuh dan sepi akibat pandemi.
Dengan aturan harus di rumah saja, secara otomatis mengurangi jumlah pembeli yang datang langsung ke toko. Alhasil, beberapa toko kecil maupun brand besar menutup sementara tokonya di Myeongdong karena pendapatan yang turun drastis.
“Sejak Februari lalu, turis internasional menghilang,” kata Park Jin-yi, seorang wanita berusia 65 tahun yang memiliki toko tas di pusat perbelanjaan bawah tanah di Myeong-dong, mengutip Korea Herald.
Dalam 30 tahun berbisnis di wilayah tersebut, dia telah melihat masalah seperti ketegangan politik dengan China dan Jepang merugikan ekonomi lokal. Namun pandemi tersebut menjadi yang terburuk hingga saat ini.
“Tidak pernah lebih buruk dari ini sebelumnya,” katanya. “Meskipun sewa telah dikurangi dan saya telah menerima subsidi pemerintah, itu sama sekali tidak cukup.”
Baca juga: Rekomendasi 5 Restoran Enak dan Terjangkau di Myeongdong, Wajib Cicip Nih
Park Si-young, seorang wanita berusia 60 tahun yang membuka restoran samgyetang pada November bersuara, “Kami mendapat 20 pelanggan pada hari keberuntungan," seraya menggambarkan kondisi restoran yang sepi setelah pandemi.
Myeongdong dan Itaewon yang sangat bergantung pada turis asing tentu lebih terpengaruh daripada yang lain. Setidaknya empat dari lima toko kecantikan dan perawatan kulit tutup di Myeongdong. Uniqlo akan menutup toko utamanya yang berlantai empat di Myeongdong setelah bulan Januari 2021. Serta satu di Suwon, Provinsi Gyeonggi.
Sebelumnya, H&M sudah menutup toko di Myeongdong pada November 2020. Toko kecantikan, yang menempati sebagian besar area, juga mengalami hal-hal serupa, karena banyak cabang Myeongdong dari merek-merek besar termasuk Etude, Nature Republic dan Tony Moly telah ditutup sementara.
“Dengan tidak adanya turis asing sejak Maret tahun lalu, hampir setiap toko lain tampaknya tutup di Myeongdong. Dan beberapa toko kami di daerah itu kecuali cabang utama Myeongdong World telah ditutup sementara sejak itu," kata seorang pejabat di Nature Republic.
Lebih buruk lagi, Myeongdong kehilangan keunggulannya di antara pembeli lokal yang sekarang memiliki lebih banyak pilihan. Sehingga kehilangan turis asing pun menjadi pukulan telak bagi kawasan wisata belanja tersebut.
(mth)
