Rabu, 11 Juli 2012 11:00 by e-one | 12253 hits
Biasanya nasi goreng berwarna kemerah-merahan, karena tercampur dengan cabai merah dan saus. Tapi nasi goreng yang disajikan koki Tama Prayogi dari Restoran Gambir Sakethi Kusuma Sahid Prince Hotel, Surakarta menawarkan sesuatu yang berbeda.
Nasi gorengnya buatannya tersebut berwarna hitam dan terasa pedas. “Warna hitam berasal dari tinta gurita yang dicampur dengan nasi. Sedangkan pedasnya karena bumbu lada hitam yang dipakai saat memasak nasi goreng,” ujar Tama, Kamis, 5 Juli 2012.
Tama mengatakan tinta gurita memang jarang digunakan dalam masakan. Sebab anggapan orang, tinta gurita membuat makanan tidak menarik dan jijik. “Padahal ada manfaat dari tinta gurita. Tinta gurita mengandung vitamin B3, B12, dan fosfor dan bisa mencegah tumor,” ucapnya. Di Jepang, tinta gurita biasa digunakan untuk saos dan pasta.
Untuk menghilangkan bau amis, Tama menggunakan air ketan hitam. Kemudian rasa gurih dan pedas memakai saus lada hitam. Cara memasaknya cukup mudah. Tinta yang sudah dikeluarkan dari tentakel gurita tinggal dicampur ke dalam nasi putih dan dicampur dengan bumbu-bumbu lainnya.
Sementara gurita dikukus dulu sampai matang, dapat digoreng dan disajikan sebagai pelengkap nasi goreng. “Bisa dibilang, nasi goreng gurita lada hitam punya manfaat bagi kesehatan. Jadi tidak sekadar bikin kenyang,” katanya.
Jika ingin mencoba nasi goreng gurita lada hitam di restoran Gambir Sakethi, cukup siapkan uang Rp 35 ribu. Menu ini bisa dinikmati setiap hari mulai 1 Juli 2012. Dalam satu porsi, selain nasi goreng dan gurita goreng, juga dilengkapi saus lada hitam dan acar.
Salah seorang pengunjung, Ari Sunaryo, tidak menyangka tinta gurita bisa digunakan dalam masakan. “Selama ini saya tidak begitu suka gurita. Tapi setelah mencoba nasi goreng gurita, ternyata rasanya lezat,” ucapnya.
Nah bagi dreamers yang tinggal di Solo, Surakarta silahkan mencicipi nasi goreng gurita lada hitam di restoran Gambir Sakethi Kusuma Sahid Prince Hotel.