Kue ini dibuat dengan dibentuk dengan kepalan jari tangan, maka dari itu nama kue ini pohul-pohul yang berarti “kepalan tangan”. Kue ini terbuat dari tepung beras, kelapa parut, dan gula merah. Ketiga bahan tersebut lalu dicampur dan ditambahkan dengan sedikit air.
Dalam adat Batak, kue ini memiliki dua makna. Makna yang pertama adalah karena kue ini dibuat dengan dikepal kuat-kuat menggambarkan hasil diskusi (marhusip) yang kuat.
Lalu makna yang kedua adalah bekas kelima jari dalam permukaan kue pohul-pohul menggambarkan jabatan tangan yang berarti tanda kesepakatan dan lima waktu penting dalam budaya Batak (hatihasilima).