Meninggalnya striker asal Paraguay, Diego Mendieta membuat prihatin pencinta sepakbola tanah air. Hal ini tentu saja membuat FIFPro (Asosiasi Pemain Profesional Internasional) Divisi Asia angkat bicara. Frederique Winia selaku sekjen mengencam masalah penunggakan gaji Diego yang akan didiskusikan dengan FIFA.
“Jika kabar tentang Diego Mendieta benar ada kaitannya dengan permasalahan penunggakan gajinya di klub, ini tentu saja memalukan. Ini menjadi hal yang memalukan bagi persepakbolaan profesional di Indonesia,” terang Frederique.
Tak hanya itu, Ia pun mengatakan setelah dirinya mengumpulkan berkas terkait Diego, maka FIFPro akan membawa permasalahan ini agar menjadi perhatian FIFA. Menurutnya klub dan federasi sepakbola Indonesia telah gagal memberikan penjelasan kepada keluarga Diego Mendieta.
Baca juga: akmu
“Setelah kami menerimanya (dokumen terkait kematian Diego), kami akan membawa permasalahan menyedihkan ini agar menjadi perhatian bagi FIFA. Menurutnya , klub dan federasi sepakbola Indonesia menyadari mereka telah gagal dan harus memberikan penjelasan terutama kepada keluarga Diego Mendieta,” terangnya.Diego meninggal di RSUD Dr Moewardi, Solo, Selasa (4/12) dinihari WIB akibat komplikasi penyakit tifus, virus dan jamur. Karena tak mendapat gaji dari Persis Solo, ayah tiga anak itu sulit mengobati penyakit hingga kondisinya memburuk. Dari pihak Persis Solo juga telah mengakui kesalahan mereka dan siap bertanggungjawab mulai dari melunasi gaji hingga memulangkan jenazah Diego ke negara asalnya Paraguay.
“Memang benar kami menunggak gaji pemain. Itu karena kami mengalami masalah pendanaan. Yang pasti kami sebagai pengurus memiliki tanggung jawab untuk proses pemulangan jenazah. Hak Mendieta akan kami serahkan kepada keluarganya,” sahut mantan manajer Persis Solo, Totok Supriyanto.