DREAMERSRADIO.COM - Bagi sebagian besar orang di dunia, kematian merupakan simbol kesedihan atau malah hal yang seram. Tak heran jika sebagian besar pemakaman memberikan suasana yang muram dengan nuansa hitam putih atau kelabu. Akan tetapi semua hal ini ternyata tak berlaku bagi masyarakat Guatemala.
Di Guatemala, kehidupan setelah kematian merupakan hal yang dirayakan. Sehingga kesan seram ataupun sedih di pemakaman tak terlihat lagi disini. Hal ini terlihat dari cara mereka memakamkan kerabat yang meninggal dunia.
Ada salah satu desa di Guatemala yang komplek pemakamannya menampilkan batu nisan yang telah di cat dengan warna-warni cerah. Para keluarga dan kerabat yang ditinggalkan oleh orang yang telah meninggal berkumpul untuk melukis nisannya dengan warna kesukaan sang mendiang dan melukisnya.
Rupanya, ritual tersebut justru merupakan cara mereka untuk memberikan penghormatan terakhir kepada orang yang telah meninggal. Bahkan beberapa komplek pemakaman di Solola dan Xela kini dijadikan masyarakat setempat sebagai tempat wisata.
Baca juga: Yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Upacara Pemakaman di Korea Selatan
Pada Hari Suci atau Hari Kematian yang diselenggarakan setiap tanggal 1 November, pemakaman menjadi titik fokus untuk prosesi ritual dan doa bagi para mendiang. Akan tetapi kesan ceria pun tak ketinggalan dalam prosesi tersebut.Penduduk setempat mendatangi pemakaman dengan berpakaian warna-warni untuk melakukan hari pembersihan kuburan dan mendekorasinya dengan warna-warna baru ataupun bunga. Tak jarang juga diantara anggota keluarga yang berpiknik disekitar pusara.
Tradisi lainnya adalah dengan menerbangkan layang-layang raksasa warna-warni di dekat kuburan. Penduduk setempat percaya percaya bahwa layang-layang dengan pesan tertulis yang diterbangkan dapat menyampaikan pesan kepada orang-orang yang telah meninggal.
(ncl/amusing planet)